Ular Sanca Kembang yang Ganas namun Banyak Diburu
Pernah melihat ular sanca kembang? Ular berukuran besar ini tampaknya sangat menakutkan, ya. Tak tanggung-tanggung, panjangnya bisa lebih dari 8,5 meter lebih, lho. Pantas saja jika ular ini termasuk ular terpanjang di dunia. Bahkan, ular ini lebih panjang dari ular anakonda!
Ular sanca kembang yang memiliki nama ilmiah malayopython reticulatus ini memiliki tampilan fisik yang khas dan unik sehingga terlihat beda dengan ular-ular jenis lain. Ular ini memiliki sisik-sisik dorsal yang lebih dari 45 deret, dengan sisik ventral yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya.
Ular ini beratnya bisa mencapai 158 kg saking besarnya. Umurnya pun juga sangat panjang, hingga lebih dari 25 tahun. Ular jenis betina bahkan ukurannya lebih besar dan lebih berumur panjang ketimbang ular jantan. Dalam sekali melahirkan, ular sanca betina bisa melahirkan sekitar 10 hingga 100 telur ular.
Di Indonesia, ular ini biasa ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Habitat asli ular sanca adalah di hutan-hutan tropis yang lembap. Karena ular ini hidupnya bergantung pada ketersediaan air, maka tak heran jika ular ini biasa ditemukan di sekitar sungai, rawa-rawa, dan kolam.
Ular sanca kembang biasa memangsa mamalia kecil, reptil kecil, dan burung. Namun, karena ukuran ular ini sangat besar terkadang membutuhkan asupan makanan yang banyak. Dia tak segan-segan memangsa anjing, babi hutan, rusa, hingga manusia.
Ular ini tidak terlalu sering banyak bergerak, namun jika bertemu dengan mangsanya, dia langsung menyerang secara tiba-tiba. Mangsa yang dia jadikan sasaran akan dililit dengan ekornya yang besar, hingga mangsa tersebut kehabisan nafas dan tak bergerak. Setelah itu, dia akan menelannya bulat-bulat tanpa sisa.
Biasanya, setelah ular memakan mangsa berukuran besar, dia akan berpuasa beberapa bulan hingga dia merasa lapar kembali. Bahkan, ada beberapa ular yang bisa menahan lapar hingga 23 bulan lamanya.
Meskipun ganas, ular ini ternyata banyak diburu oleh manusia untuk diambil kulitnya sebagai bahan pembuatan tas, dompet, jaket, dan masih banyak lagi. Bahkan, ada sekitar 500.000 potong kulit ular yang dijual dan diekspor ke luar negeri setiap tahunnya.
Perburuan tanpa batas ini sebenarnya sangat mengkhawatirkan karena tidak dilindungi undang-undang. Hal ini menyebabkan populasi ular ini terus berkurang di alam dari hari ke hari.
Nah, itu tadi info singkat tentang ular ganas terpanjang di dunia ini. Semoga informasi ini menambah pengetahuanmu ya!