Haji Wada Artinya

 

Apakah kamu pernah mendengar istilah Haji Wada? Haji Wada Artinya apa? Disini kami akan menjelaskan secara ringkas tentang pengertian dari haji Wada.

Pengertian Haji Wada

Haji Wada artinya yaitu haji perpisahan yang dikenal dengan sebutan sebagai Hujjat al-Wada yang memiliki pengertian haji terakhir dan satu-satunya dari Nabi Muhammad SAW di tahun 632 Masehi. Nabu Muhammad bertemu dengan malaikat Jibril setiap bulan Ramadhan dan membacakan ayat suci Al-Qur’an.

Di bulan Ramadhan selama tahun ke 10 setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, Malaikat Jibril mengatakan bahwa mereka akan membaca Al-Qur’an sebanyak dua kali. Nabi memahami hal ini sebagai tanda bahwa hidupnya akan segera berakhir dan menginformasikan kepada putrinya Fatima tentang hal ini.

Nabi akan melakukan itiqaf ( mundur ke sebuah tempat untuk melaksanakan puasa yang berujutan hanya untuk menyembah Allah SWT ) selama 10 hari pada bulan Ramadhan, tapi di tahun terakhir. Nabi Muhammad melakukan itiqaf selama 20 hari dan inilah yang menjadi sejarah dari peristiwa Haji Wada.

Untuk yang ingin melaksanakan ibadah haji di tahun ini khusus untuk melaksanakan Haji Wada, kamu bisa simak uraian berikut yang dilansir dari islamichistory.org.

Persiapan Haji Wada

Nabi Muhammad SAW melaksanakan Haji Wada di tanggal 23 Februari pada tahun 632 Masehi dan menyerukan kepada semua orang untuk bergabung bersama Beliau untuk mengetahui tata cara melaksanakan ibadah haji Wada’ dengan benar.

Nabi ditemani istri dan putrinya Fatimah berangkat di bulan Dhu al-Qi’dah 26 pada tahun 10 atau tepatnya tanggal 23 Februari 632 masehi dengan para pengikutnya yang terdiri dari para penduduk imigran dari Madinah, para Sahabat Nabi, dan dari suku-suku yang datang ke kota Madinah.

Nabi mengenakan pakain ihram, yaitu pakaian dengan bahan kain putih tanpa jahitan yang digunakan para peziarah di Zulhulayfa.

Perjalanan Haji Wada

Karena penduduk di kota Mekkah pada saat itu telah memeluk agama Islam dan Pertempuran Tabuk sudah berakhir, sebagian besar daerah Semenanjung Arab telah berada di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sehingga pada saat ini para penduduk ikut melaksanakan haji bersama Nabi.

Nabi mencapai kota Mekah di hari ke-4 pada bulan Dhu al-Hijjah dengan menggunakan unta yang bernama Qasva (Qusva) dan ditemani banyak pengikutnya selama perjalanan.

Setelah melakukan ziarah, Nabi tinggal di tenda yang didirikan di wilayah Abtah dan pada tanggal 4 Dhu Al-Hijjah pada hari kami Nabi mulai meninggalkan kota Mekah dan menuju ke Mina dan bermalam di Mina.

Di tanggal 9 Dhu al-Hijjah di hari Jum’at Nabi berangkat ke Arafat setelah matahari terbit dan menyusuri jalan Muzdalifah, kemudian bermalan di sebuah tenda di Namira.

Di sore hari, Nabi berkhotbah untuk terakhir kalinya yang dikenal dengan Khotbah Perpisahan kepada lebih dari 120 ribu para sahabat saat berada di lembah Arafat.

Setelah itu Nabi menyelesaikan ibadah haji bersama dengan pengikutinya dan mengajarkan kepada umat Islam tentang cara melakukan ibadah ini dan kembali lagi ke kota Madinah.

Jadi itulah tadi yang dapat kami sampaikan tentang pengertian haji wada artinya apa dan penjelasan ringkas tentang persiapan dan perjalanan Haji Wada yang dilaksanakan atau dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Dapat disimpulkan bahwa haji wada artinya yaitu haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Untuk yang sudah mampu dan berniat untuk melaksanakan ibadah haji, kamu bisa baca artikel tentang cara daftar haji.

 

Scroll to top